KHOTBAH MINGGU 1 SEPTEMBER 2024 - ULANGAN 4 : 1-2, 6-9 - BERPEGANG PADA PERINTAH

KHOTBAH-MINGGU-1-SEPTEMBER-2024-ULANGAN-4-:-1-2-6-9-BERPEGANG-PADA-PERINTAH
Ket. Pengajaran Musa kepada bangsa Israel (sumber: https://www.freebibleimages.org/photos/lumo-joseph-dreams/)
Doa Pembukaan

Ya Tuhan, kami bersyukur atas kesempatan ini untuk berkumpul dan mendengarkan firman-Mu. Kiranya Engkau membuka hati dan pikiran kami agar dapat menerima dan mengerti apa yang hendak Engkau sampaikan melalui khotbah ini. Berkatilah pemberita firman, agar setiap kata yang diucapkan berasal dari-Mu dan menjadi berkat bagi kami semua. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Pengantar

Kitab Ulangan Pasal 4 berisi nasihat dan pengajaran yang disampaikan oleh Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Dalam pasal ini, Musa menekankan pentingnya menaati hukum-hukum dan perintah-perintah yang diberikan oleh Tuhan. Dia juga mengingatkan mereka tentang pengalaman-pengalaman masa lalu, seperti peristiwa di Gunung Sinai, untuk menegaskan betapa seriusnya tuntutan Tuhan terhadap kesetiaan mereka. Selain itu, Musa memperingatkan bangsa Israel agar tidak menyembah berhala dan mengabaikan perintah Tuhan, karena hal itu akan membawa hukuman. Pasal ini berfungsi sebagai pengingat bahwa ketaatan kepada Tuhan adalah kunci untuk keberhasilan dan kelangsungan hidup mereka di tanah yang dijanjikan.

Latarbelakang

Kitab Ulangan ditulis oleh Musa menjelang akhir hidupnya pada saat bangsa Israel berada di dataran Moab, setelah 40 tahun mengembara di padang gurun. Bangsa Israel sedang berada di ambang memasuki Tanah Perjanjian, yaitu Tanah Kanaan.  Dalam kitab Ulangan Pasal 4 ini juga menekankan peringatan terhadap penyembahan berhala dan pengaruh budaya asing. Sehingga bangsa Israel harus tetap setia kepada Tuhan dan tidak berpaling kepada dewa-dewa lain.

Kitab Ulangan secara harfiah berarti "pengulangan hukum". Ini karena kitab ini merupakan pengulangan dan penjelasan lebih lanjut dari hukum-hukum yang telah diberikan sebelumnya kepada bangsa Israel, terutama seperti yang tertulis dalam kitab Keluaran, Imamat, dan Bilangan. 

Musa, sebagai pemimpin yang telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, menekankan kembali hukum-hukum Tuhan untuk mempersiapkan generasi baru bangsa Israel yang akan memasuki Kanaan.  

Pendalaman Teks

Ayat 1 "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan  kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
Musa memanggil bangsa Israel untuk mendengarkan dan mematuhi ketetapan, peraturan yang diajarkan oleh Tuhan melalui dirinya. 

Adapun ketetapan dan peraturan yang dimaksud yaitu 

  1. Sepuluh Perintah Allah (Hukum-hukum dasar yang Tuhan berikan kepada Musa di Gunung Sinai, seperti "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku", "Hormatilah ayahmu dan ibumu", "Jangan membunuh", "Jangan berzinah", dll. (Keluaran 20:1-17, Ulangan 5:6-21).) 
  2. Sosial dan Moral: Ketetapan yang mengatur hubungan sosial dan etika, seperti perlakuan terhadap orang miskin, aturan tentang pernikahan, perlindungan terhadap hak milik, dan keadilan dalam pengadilan (misalnya, Keluaran 21-23).) 
  3. Ibadah dan Keagamaan: Aturan tentang bagaimana bangsa Israel harus menyembah Tuhan, termasuk peraturan tentang hari Sabat, perayaan-perayaan keagamaan, dan sistem persembahan dan korban (misalnya, Imamat 1-7). 
  4. Kesehatan dan Kemurnian: Peraturan yang mengatur tentang kebersihan, makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan, serta aturan mengenai kemurnian ritus dan kesehatan (misalnya, Imamat 11-15). 
  5. Kewajiban Sosial dan Kemanusiaan: Ketetapan yang mengatur tentang tanggung jawab sosial seperti memberikan sedekah kepada orang miskin, perlindungan terhadap orang asing, dan keadilan bagi semua orang, termasuk mereka yang lemah atau tidak berdaya (misalnya, Imamat 19).

Ketaatan ini diperlukan agar mereka dapat hidup dengan baik dan mewarisi tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Ini menegaskan bahwa kepatuhan kepada hukum Tuhan adalah syarat untuk kehidupan yang diberkati dan keberhasilan dalam rencana-Nya.

Ayat 2 Janganlah kamu menambahi  apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang  pada perintah  TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Musa memberikan peringatan keras agar bangsa Israel tidak menambahkan atau mengurangi apa pun dari perintah yang diberikan Tuhan. Ini menekankan bahwa hukum Tuhan adalah sempurna dan lengkap, serta harus ditaati tanpa perubahan. Setiap upaya untuk mengubah perintah tersebut dapat mengakibatkan ketidaktaatan dan menjauhkan umat dari kehendak Tuhan.

Ayat 6 Lakukanlah itu dengan setia , sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu  dan akal budimu di mata bangsa-bangsa  yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat  yang bijaksana dan berakal budi.

Ayat ini menekankan bahwa ketaatan bangsa Israel terhadap hukum-hukum Tuhan tidak hanya penting bagi mereka secara pribadi, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas. Ketaatan mereka akan menjadi bukti kebijaksanaan dan pengertian yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka. Melalui ketaatan yang penuh kepada hukum Tuhan, bangsa Israel akan dikenal oleh bangsa-bangsa lain sebagai bangsa yang bijaksana dan berakal budi. Ini menunjukkan bahwa hukum Tuhan bukan hanya aturan moral tetapi juga mencerminkan hikmat ilahi yang melampaui kebijaksanaan manusia biasa.


Ayat 7 Sebab bangsa besar  manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? 

Israel diingatkan bahwa mereka memiliki keistimewaan yang luar biasa karena Tuhan yang mereka sembah adalah Tuhan yang mendengar doa dan terlibat dalam kehidupan mereka. Ini adalah aspek yang membedakan mereka dari bangsa-bangsa lain yang menyembah dewa-dewa yang tidak dapat merespons.  Ini menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya pencipta yang jauh dan tidak terlibat, tetapi adalah Tuhan yang terlibat secara langsung dan personal dalam kehidupan umat-Nya.


Ayat 8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? 

Bangsa Israel diingatkan untuk menghargai hukum-hukum yang mereka terima sebagai warisan unik yang membedakan mereka dari bangsa lain. Musa menegaskan bahwa tidak ada bangsa lain yang memiliki ketetapan dan peraturan seadil yang diberikan Tuhan kepada Israel. Ini menunjukkan bahwa hukum Tuhan sempurna dan adil, memberikan dasar moral dan etika yang tinggi.


Ayat 9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Musa memperingatkan bangsa Israel untuk selalu waspada agar tidak melupakan segala hal yang telah mereka alami, khususnya pengalaman mereka dengan Tuhan. Ini mencakup mukjizat, penyertaan, dan pengajaran yang mereka terima selama perjalanan mereka. Ayat ini juga menggarisbawahi bahaya melupakan karya Tuhan dalam sejarah hidup mereka, yang bisa menyebabkan hilangnya iman dan ketaatan. Oleh karena itu, pengajaran dan pengingatan terus-menerus menjadi sangat penting untuk mempertahankan hubungan dengan Tuhan. Musa menekankan tanggung jawab untuk meneruskan pengetahuan tentang karya Tuhan kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka agar warisan iman dan ketaatan tetap hidup di antara bangsa Israel.

Aplikasi/ Kesimpulan

Dalam berpegang pada perintah Tuhan seringkali kita dihadapkan pada berbagai pilihan dan tantangan yang dapat menguji iman dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Berpegang teguh pada perintah Tuhan tidak hanya berarti menaati aturan-aturan yang tertulis, tetapi juga memegang prinsip-prinsip moral dan spiritual yang membimbing tindakan dan keputusan kita dalam berkomitmen yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan. Tema ini mengingatkan kita bahwa ketaatan pada perintah Tuhan adalah kunci untuk hidup yang penuh berkat, kedamaian, dan kebijaksanaan. Seperti Musa yang menegaskan pentingnya ketaatan kepada hukum-hukum yang telah diberikan oleh Tuhan. Dia mengingatkan bangsa Israel bahwa kesetiaan mereka terhadap perintah Tuhan akan menjadi landasan bagi keberhasilan dan kesejahteraan mereka di tanah yang dijanjikan. Dalam konteks masa kini, Musa juga menekankan pentingnya mendidik generasi milenial/ Gen Z tentang iman dan nilai-nilai Iman Kristen dan Spiritualitas kepada Yesus. Ini mempengaruhi praktik pendidikan agama dan keluarga di banyak tradisi keagamaan saat ini dalam konteks kepelbagaian.


Doa Penutup

Bapa kami yang di Sorga, kami sungguh bersyukur atas firman yang telah Engkau sampaikan kepada kami. Untuk waktu yang Tuhan izinkan untuk dapat mendengar, merenungkan serta mengajar kami untuk dapat melakukan kebenaran FirmanMu. Terimakasih ya Tuhan, Ajarkan kami untuk meninggalkan segala kekurangan dan mengikuti jalan pengertian yang Engkau tunjukkan. Berikan kami hikmat dalam setiap langkah kami, agar hidup kami berkenan di hadapan-Mu. Bimbinglah kami untuk selalu mencari kebenaran dan menjalani hidup dengan penuh kebijaksanaan sesuai dengan kehendak-Mu. Dan tolong mampukan kami seluruh warga jemaatMu untuk dapat mengemban dan melakukan ajaran Tuhan yang mulia ini. Dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur, Amin." bft

Komentar

Popular Posts

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA

KHOTBAH MINGGU 24 NOVEMBER 2024, DANIEL 7: 9 - 14, KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH TIDAK AKAN LENYAP