Khotbah Minggu 18 Agustus 2024, Yohanes 6 : 51 - 56

Khotbah-Minggu-18-Agustus-2024-Yohanes-6:51-56
Ket. Yesus membagikan Roti dan Anggur kepada para murid sumber (https://www.freebibleimages.org/)

MEMBUANG KEBODOHAN DAN MENGIKUTI JALAN PENGERTIAN

DOA PEMBUKAAN

"Ya Tuhan, kami bersyukur atas kesempatan ini untuk berkumpul dan mendengarkan firman-Mu. Kiranya Engkau membuka hati dan pikiran kami agar dapat menerima dan mengerti apa yang hendak Engkau sampaikan melalui khotbah ini. Berkatilah pemberita firman, agar setiap kata yang diucapkan berasal dari-Mu dan menjadi berkat bagi kami semua. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin."

Marilah kita membaca Firman Tuhan yang tertulis dalam Yohanes Pasal 6 ayat 51-56 bersama-sama, demikian Firman Tuhan:

51. "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya; dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

52. "Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: 'Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?

53. "Maka kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.' "

54. "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman."

55. "Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman."

56. "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia."

PENGANTAR

Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab yang termasuk dalam rangkaian Injil kanonik ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan Injil ketiga yang lain (Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan Injil ketiga lainnya Injil Yohanes Tekanantentangkeilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M Memangtidakdisebutkandenganjelassiapayangmenulis Injil ini, tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan menulisnya.

PENDALAMAN TEKS

51. "Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya; dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Yesus menyebut diri-Nya sebagai "roti hidup," menunjukkan bahwa Dia adalah sumber kehidupan rohani yang sejati dan kekal. Kata Roti merupakan unsur yang penting bagi orang Israel pada zaman itu, yang menunjukkan betapa pentingnya Yesus dalam kehidupan mereka. Penggunaan ungkapan "Aku" menekankan keilahian Yesus sebagai Tuhan yang datang ke dunia untuk memberikan keselamatan kepada setiap orang yang percaya kepadaNya.

Khotbah-Minggu-18-Agustus-2024-Yohanes-6:51-56

52. "Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: 'Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?

Ketika Orang Yahudi mendengar ajaran Yesus, mereka kebingunangan dan tidak memahami maksud-Nya secara rohani. Mereka berpikir dalam pemikiran sendiri lalu bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang memberikan daging-Nya untuk dimakan, ini hal aneh dan tidak masuk akal. Kemudian terjadilah perbedaan antara mereka yang memahami siapa Yesus sebenarnya dan mereka yang tidak. Orang-orang Yahudi yang tidak percaya tidak dapat mengerti ajaran-Nya karena mereka tidak mengenali identitas-Nya sebagai Anak Allah.

53. "Maka kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.

Daging dan darah yang dimaksud merujuk pada pengorbanan-Nya di kayu salib, di mana tubuh-Nya akan dipersembahkan dan darah-Nya akan dicurahkan untuk menebus dosa manusia. Dengan "memakan" daging dan "meminum" darah-Nya, Yesus mengajak orang-orang untuk menerima dan menyatu dengan pengorbanan-Nya melalui iman.

54. "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman."

Ayat ini merupakan janji yang sangat penting dalam ajaran Yesus. memakan daging dan meminum darahNya berarti menerima sepenuhnya pengorbanan Yesus Kristus dan hidup dalam hubungan yang mendalam denganNya. Sebab kematian bukanlah akhir bagi orang yang beriman kepadaNya.

55. "Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman."

Daging dan darah Yesus dalam ayat ini menjelaskan pengorbanan Yesus di kayu salib. Dalam konteks "makan" dan "minum" berarti menerima dan berpartisipasi dalam pengorbanan Yesus melalui iman. Dalam tradisi Kristen, ini juga dipahami dalam konteks sakramen perjamuan kudus, di mana roti dan anggur dilihat sebagai simbol tubuh dan darah Kristus. Dalam makna teologisnya dalam perjamuan kudus di mana tubuh dan darah Kristus hadir "di dalam, di bawah" roti dan anggur. Yang berarti bahwa substansi roti dan anggur tetap, kristus benar-benar hadir dalam sakramen tersebut.

56. "Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia."

Ayat ini menekankan hubungan yang intim dan mendalam antara Yesus dan orang percaya kepada-Nya. "Makan daging-Ku dan minum darah-Ku" berarti menerima penuh dan mengimani pengorbanan Yesus di kayu salib. Melalui tindakan ini, seseorang tidak hanya menerima hidup kekal tetapi juga mengalami persatuan rohani yang erat dengan Kristus. Yesus tinggal di dalam orang percaya, dan orang percaya tinggal di dalam Yesus, menunjukkan hubungan timbal balik yang kuat.

APLIKASI/KESIMPULAN

Saudara yang dikasihi Tuhan.
Dalam Yohanes Pasal 6 ayat 51-56 ini menunjukkan bahwa pemahaman spiritual yang benar tentang ajaran Yesus sangat penting. Sebab banyak orang yang mendengar pengajaran Yesus tentang daging-Nya sebagai makanan dan darah-Nya sebagai minuman terjebak dalam pemahaman harfiah (dangkal), tanpa memikirkan, menyerap dan menelaah lebih lanjut tentang maksud Yesus. Hal ini menjadi suatu kebodohan karena orang Yahudi pada saat itu tidak mengerti makna rohani di balik pernyataan Yesus tersebut. Hanya mengandalkan pemikiran yang terbatas dan bersandar kepada ketidakmampuan untuk memahami kebenaran yang diungkapkan Yesus. Oleh sebab itu, mari kita menolak serta membuang kebodohan dan menerima pengajaran Yesus. Dengan penyerahan diri, kesediaan untuk belajar, dan keterbukaan terhadap bimbingan Roh Kudus. Semoga Tuhan Yesus memampukan kita dalam memahami serta melakukan kebenaran FirmanNya. Amen


DOA PENUTUP

Bapa yang di Sorga, kami sungguh bersyukur atas firman yang telah Engkau sampaikan kepada kami. Untuk waktu yang Tuhan izinkan untuk dapat mendengar, merenungkan serta mengajar kami untuk dapat melakukan kebenaran FirmanMu. Terimakasih ya Tuhan, Ajarkan kami untuk meninggalkan segala kebodohan dan mengikuti jalan pengertian yang Engkau tunjukkan. Berikan kami hikmat dalam setiap langkah kami, agar hidup kami berkenan di hadapan-Mu. Bimbinglah kami untuk selalu mencari kebenaran dan menjalani hidup dengan penuh kebijaksanaan sesuai dengan kehendak-Mu. Dan tolong mampukan kami seluruh warga jemaatMu untuk dapat mengemban dan melalukan ajaran Tuhan yang mulia ini. Dalam nama Yesus, kami berdoa dan mengucap syukur, Amin."

Komentar

Popular Posts

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA

KHOTBAH MINGGU 24 NOVEMBER 2024, DANIEL 7: 9 - 14, KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH TIDAK AKAN LENYAP