Khotbah Minggu 11 AGUSTUS 2024, MAZMUR 34 : 1 - 8, HIDUP BARU DALAM KASIH KRISTUS

KHOTBAH-MINGGU-11-AGUSTUS-2024-MAZMUR-34:1-8-HIDUP-BARU-DALAM-KASIH-KRISTUS
PENDAHULUAN

Kitab Mazmur adalah salah satu kitab dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama yang paling dikenal dan sering digunakan dalam ibadah, doa, dan meditasi. Mazmur merupakan kumpulan dari 150 nyanyian, doa, dan p
ujian yang ditulis dalam bentuk puisi. Kitab ini dikenal dalam bahasa Ibrani sebagai "Tehillim," yang berarti "Pujian." Mazmur mencakup berbagai ekspresi emosional, mulai dari sukacita dan syukur hingga dukacita dan permohonan, mencerminkan spektrum penuh pengalaman manusia dalam hubungannya dengan Tuhan.

Mazmur 34 adalah pengucapan syukur dan pujian kepada Tuhan atas perlindungan dan penyelamatan-Nya. Mazmur ini menekankan kebesaran Tuhan dan panggilan kepada umat untuk hidup dalam rasa takut akan Tuhan, kepercayaan, dan ketaatan. Daud berbicara tentang pengalaman pribadinya yang menunjukkan bagaimana Tuhan mendengar doa-doa orang yang tertindas dan memberikan keselamatan serta berkat.

LATAR BELAKANG

Latar belakang penulisan Mazmur ini tercantum dalam 1 Samuel 21:10-15, yang menggambarkan pengalaman Daud ketika ia melarikan diri dari Raja Saul. Pada saat itu, Daud sedang dalam pelarian dari Saul yang berusaha membunuhnya karena cemburu terhadap popularitas dan keberhasilannya. Daud melarikan diri ke Gat, sebuah kota Filistin yang diperintah oleh Raja Akhis (yang juga disebut Abimelek dalam beberapa terjemahan Alkitab). Ketika di sana, Daud merasa terancam dan berpura-pura gila agar Raja Akhis tidak melihatnya sebagai ancaman dan mengusirnya tanpa membahayakan nyawanya.

TEKS Mazmur Pasal 34: 1-8

  1. Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi. Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
  2. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
  3. Muliakanlah Tuhan bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
  4. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
  5. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
  6. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
  7. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
  8. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

PENDALAMAN TEKS

Pendalaman Teks dan Tafsiran Mazmur 34:1-8

Ayat 1: "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku."

Daud menyatakan niatnya untuk selalu memuji Tuhan, tanpa terikat pada situasi atau kondisi hidupnya. Pujian kepada Tuhan adalah suatu tindakan yang konstan, bukan tergantung pada keadaan baik atau buruk. Komitmen ini mencerminkan iman yang kuat dan keyakinan bahwa Tuhan layak dipuji dalam setiap momen kehidupan. Bagi Daud, memuji Tuhan adalah bagian integral dari keberadaannya, tidak hanya tindakan yang dilakukan pada saat-saat tertentu.

Ayat 2: "Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita."

Daud menyatakan bahwa jiwanya bermegah atau berbangga dalam Tuhan. Ini menunjukkan bahwa sumber sukacita dan kebanggaan Daud bukanlah kekayaan, kekuasaan, atau keberhasilan duniawi, tetapi Tuhan sendiri. Daud mengajak orang-orang yang rendah hati untuk mendengar kesaksiannya dan ikut bersukacita. Orang-orang yang rendah hati dalam konteks ini adalah mereka yang menyadari keterbatasan dan ketergantungan mereka pada Tuhan. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Daud bahwa Tuhan adalah sumber utama kebahagiaan dan kemuliaannya. Dengan bermegah dalam Tuhan, Daud menekankan pentingnya hubungan pribadi dengan Tuhan yang membawa sukacita dan pengharapan.

Ayat 3: "Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!"

Daud mengajak orang lain untuk bergabung dengannya dalam memuliakan Tuhan. Kata "muliakanlah" dalam bahasa Ibrani yang digunakan di sini adalah "גדלו" (gadlu), yang berarti memperbesar atau mengagungkan. Ajakan ini mencerminkan keinginan Daud untuk memimpin orang lain dalam penyembahan kepada Tuhan. Ini menekankan pentingnya penyembahan kolektif, di mana komunitas bersama-sama memuliakan Tuhan. Daud tidak hanya memuji Tuhan secara pribadi tetapi juga mengundang orang lain untuk bergabung dalam tindakan mulia ini.

Ayat 4: "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku."

Daud menyatakan bahwa dia telah mencari Tuhan. Kata "mencari" dalam bahasa Ibrani adalah "דָּרַשְׁתִּי" (darashti), yang berarti mencari dengan tekun atau berusaha menemukan. Daud bersaksi bahwa Tuhan menjawab pencariannya. Kata "menjawab" dalam bahasa Ibrani adalah "עָנָ֑נִי" (anani), yang berarti merespons atau memberikan jawaban. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mendengar dan merespons doa-doa orang yang mencari-Nya dengan tulus. Pengalaman Daud ini memberikan pengharapan bahwa Tuhan siap menjawab mereka yang dengan tekun dan tulus hati mencari-Nya.

Ayat 5: "Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu."

Ayat ini mengajak orang-orang untuk memandang kepada Tuhan. Kata "memandang" dalam bahasa Ibrani adalah "הִבִּ֣יטוּ" (hibitu), yang berarti menatap atau mengarahkan pandangan dengan penuh perhatian. Hasil dari tindakan ini adalah wajah mereka menjadi berseri-seri. Mereka yang memandang kepada Tuhan tidak akan mengalami rasa malu atau kekecewaan. Kata "malu" dalam bahasa Ibrani adalah "יֶחְפָּֽרוּ" (yechparu), yang berarti menjadi malu atau merasa terhina. Ini menegaskan bahwa kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan tidak akan membawa kekecewaan. Tuhan dapat diandalkan, dan mereka yang berharap kepada-Nya akan menerima dukungan dan penguatan, sehingga tidak perlu merasa malu atau terhina.

Ayat 6: "Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya."

Daud menyebut dirinya sebagai "orang yang tertindas" (עָשָׁ֣ק, ‘ashaq), yang berarti seseorang yang mengalami penindasan atau kesulitan. Daud menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang berada dalam keadaan tertekan atau sulit. Istilah ini menunjukkan keadaan rendah hati dan kesulitan yang dialami seseorang. Seruan dari orang yang tertindas menunjukkan keputusasaan dan ketergantungan pada Tuhan untuk pertolongan.

Ayat 7: "Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka."

Kata "malaikat" dalam bahasa Ibrani adalah "מַלְאָכֵ֣י" (mal'akhei), yang berarti utusan atau pembawa pesan. "Berkemah di sekeliling" (חֲנֹ֣קִים סָבִ֑יב, chanokim saviv) menggambarkan perlindungan yang terus-menerus. "Orang-orang yang takut akan Dia" (לְיִרְאֵ֥י, l’yirei) merujuk pada mereka yang menghormati dan menghargai Tuhan. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan perlindungan khusus kepada mereka yang hidup dalam rasa hormat dan takut akan Tuhan. Malaikat-Nya "berkemah" di sekeliling mereka, menandakan perlindungan yang aktif dan terus-menerus.

Ayat 8: "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!"

"Rasakanlah" (טֻעֲמוּ, tu‘amu) mengundang seseorang untuk mengalami secara langsung kebaikan Tuhan, sementara "lihatlah" (וּרְאוּ, u’reu) mengajak untuk menyaksikan kebaikan Tuhan dengan mata hati. Kemudian Kata "berbahagialah" (אַשְׁרֵ֥י, ashre) menggambarkan kondisi berkat dan kebahagiaan yang datang dari Tuhan. "Orang yang berlindung pada-Nya" (יֹֽחֵֽל־בּֽוֹ, yoel-bo) adalah mereka yang menaruh kepercayaan dan mengandalkan Tuhan untuk perlindungan dan dukungan. Daud mendorong kita untuk mengalami kebaikan Tuhan melalui pengalaman pribadi dan refleksi. Kebaikan Tuhan bukan hanya sesuatu yang dipahami secara intelektual, tetapi harus dirasakan dan disaksikan secara langsung. Ini menunjukkan bahwa hubungan dengan Tuhan memerlukan pengalaman pribadi yang mendalam, bukan hanya pengetahuan teoritis.

APLIKASI DAN RELEVANSI BAGI ORANG KRISTEN MASA KINI: 

Mazmur 34:1-8 menyoroti pentingnya memuji Tuhan dalam segala keadaan, bersaksi tentang kebaikan-Nya, dan mengajak orang lain untuk ikut serta dalam pujian dan syukur.

Berikut adalah beberapa aspek aplikasi dan relevansi dari Pasal 34 ini:

1. Pengalaman Pribadi dengan Tuhan

Ayat ini mendorong kita untuk tidak hanya memahami kebaikan Tuhan secara teoretis tetapi juga mengalami-Nya secara pribadi. Ini berarti membangun hubungan yang hidup dan aktif dengan Tuhan melalui doa, ibadah, dan refleksi pribadi.

2. Menemukan Kebahagiaan dalam Bergantung pada Tuhan

Menaruh kepercayaan dan mengandalkan Tuhan untuk perlindungan dan dukungan merupakan inti dari iman Kristen. Ini mengajak kita untuk menyerahkan segala kekhawatiran dan tantangan kita kepada-Nya dan mencari perlindungan di dalam-Nya.

3. Kebaikan Tuhan sebagai Sumber Berkat

Kita diajak untuk merasakan dan melihat sendiri betapa baiknya Tuhan melalui berbagai berkat yang Dia berikan dalam hidup kita, seperti kesehatan, keluarga, pekerjaan, dan hubungan.

4. Berbagi Pengalaman dengan Orang Lain

Sebagai bagian dari komunitas Kristen, kita dipanggil untuk berbagi pengalaman kita tentang kebaikan Tuhan dengan orang lain. Ini termasuk memberikan kesaksian tentang bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita dan menawarkan dukungan kepada mereka yang mungkin sedang menghadapi kesulitan.

5. Mengatasi Keraguan dan Ketidakpastian

Ketika kita menghadapi keraguan atau ketidakpastian dalam hidup, kita dapat kembali kepada ayat ini sebagai pengingat bahwa Tuhan adalah baik dan setia. Kita dapat mencari keamanan dalam pengetahuan bahwa Tuhan mendukung dan melindungi kita. #bft

 

NB. Tulisan ini dipublish tanpa iklan Dan jika berkenan Bapak/Ibu/Saudara-i dapat mendukung semua tulisan ini, dengan memberikan donasi ke nomor Dana/OVO/Gopay di nomor 082166445869 atau scan kode QR berikut. Terimakasih Bapak/Ibu/Saudara/i. Tuhan Yesus memberkati kita.

 





 

Komentar

Popular Posts

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA

KHOTBAH MINGGU 24 NOVEMBER 2024, DANIEL 7: 9 - 14, KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH TIDAK AKAN LENYAP