KHOTBAH MINGGU 6 OKTOBER 2024, 2 TIMOTIUS 4: 1-5, SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN

Salam Sukacita Bapak/Ibu. Sebelum membaca dan memahami Bahan Khotbah Minggu ini. Terlebih dahulu kami meminta waktunya supaya berkenan (hanya 2 menit saja) mengisi Form Kuesioner blog ini, dengan tujuan untuk pengembangan dan pendalaman isi bahan ini. Terimakasih Bapak/Ibu. Semoga berkenan

link nya dapat diakses di https://forms.gle/akUVJHHQiLbBwThk6


KHOTBAH-MINGGU-TANGGAL-6-OKTOBER-2024-2-TIMOTIUS-4:1-5,-SIAP-SEDIA-MEMBERITAKAN-FIRMAN-TUHAN
Sumber gambar: https://pixabay.com/images/search/bible/
DOA PEMBUKA

Kami sungguh mengucap syukur kepadaMu Ya Allah, Bapak kami yang Maha Pengasih yang selalu setia menjaga dan memberkati kami. Pada saat ini kami datang dan menghadap di hadapan-Mu, dengan hati yang penuh kerendahan. Kami bersyukur atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kami, untuk berkumpul di rumah Tuhan yang kudus untuk mendengarkan firman-Mu. Kami memohon, kiranya Engkau membuka hati dan pikiran kami agar kami dapat menerima mengerti dan memahami firman-Mu dengan baik. Tolonglah ya Tuhan, bimbinglah kami untuk semakin mendekat kepada-Mu, agar hidup kami selalu berkenan di hadapan-Mu. Jadikanlah khotbah ini sebagai sarana bagi kami untuk lebih mengenal-Mu dan merasakan kehadiran-Mu dalam kehidupan kami. Juga kuatkanlah kami untuk menjadi Saksi-Mu yang setia, memberitakan firman-Mu dengan penuh keberanian dan kasih. Biarlah Roh Kudus-Mu membimbing setiap kata yang diucapkan, agar dapat menjadi benih yang tumbuh subur dalam kehidupan kami. Terimakasih ya Tuhan, hati pikiran dan jiwa kami telah siap untuk mendengarkan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami bermohon. Amen

PENGANTAR

Kitab 2 Timotius merupakan salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin muda yang sangat setia dan tulus melayani Tuhan, murid sekerja Paulus yang setia, yang juga menjadi pemimpin di jemaat Efesus. Surat ini merupakan surat terakhir Paulus sebelum kematiannya, ditulis sekitar tahun 67 M saat Paulus sedang dipenjara di Roma untuk kedua kalinya. Kitab 2 Timotius juga merupakan salah satu dari tiga Surat Pastoral yang ditulis oleh Rasul Paulus.

Latarbelakang surat ini mengungkapkan suasana hati Paulus yang menyadari bahwa ajalnya semakin dekat. Dalam kondisi yang penuh tekanan dan kesulitan, Paulus memberikan nasehat terakhir kepada Timotius agar tetap setia dalam pelayanan, meskipun menghadapi perjuangan dan tantangan dan berani dalam memberitakan Injil, meskipun banyak yang meninggalkan iman dan wujudnya semakin keras.

Kemudian Paulus berharap Timotius untuk menjaga kemurnian ajaran dan melawan ajaran sesat yang semakin merajalela di dalam jemaat. Serta menyiapkan generasi penerus dengan cara mengajarkan dan mempercayakan firman Tuhan kepada orang-orang yang dapat dipercayai (2 Timotius 2:2).

PENDALAMAN TEKS/ TAFSIRAN

Ayat 1: Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

Dalam teks ini Paulus memulai serta menunjukkan urgensi dan keseriusan kepada Timotius. kata "Aku bersaksi dengan sungguh-sungguh" atau "Aku memberi nasihat tegas, di hadapan Allah dan Yesus Kristus." Ini menegaskan otoritas ilahi yang mendukung nasihat yang diberikan, menempatkan Allah dan Kristus sebagai saksi. "Yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati." Di sini Paulus mengingatkan bahwa Yesus Kristus akan menjadi hakim pada hari terakhir, yang mencakup semua orang, baik yang hidup maupun yang sudah meninggal. Kemudian kata "demi penyataan-Nya." dalam bahasa Yunani "epipháneia" sering digunakan untuk merujuk pada kedatangan Kristus kembali (parousia), menegaskan eskatologi atau akhir zaman. Selanjutnya "Dan demi Kerajaan-Nya." Ini merujuk pada kekuasaan Kristus sebagai Raja, serta kehadiran Kerajaan Allah yang akan datang.

Dalam pendalaman tafsirannya berarti, Ayat 1 ini merupakan peringatan dan nasihat tegas dari Paulus kepada Timotius agar menjalankan pelayanannya dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran akan penghakiman yang akan datang oleh Yesus Kristus. Ini adalah panggilan untuk setia dalam pengajaran dan pemberitaan Injil, dengan pandangan kepada masa depan eskatologis, yaitu kedatangan kembali Kristus dan Kerajaan-Nya.

Ayat 2: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Kata "Beritakanlah firman." dalam bahasa Yunani κήρυξον (keryxon) berasal dari kata kerja yang berarti "mengumumkan" atau "mewartakan", seperti seorang penyiar di medsos/ layar kaca/ lainnya. Sedangkan Firman di sini merujuk pada Injil, jadi Paulus meminta Timotius untuk mewartakan firman Tuhan secara terbuka dan berani. Kemudian kata "Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya." Dalam bahasa Yunani ἐπίστηθι (epistethi) berarti "berdiri teguh" atau "siap". Sedangkan εὐκαίρως (eukairos) berarti "pada waktu yang tepat" atau "pada kesempatan yang baik", Kemudian ἀκαίρως (akairos) berarti "pada waktu yang tidak tepat". Sehingga dapat diartikan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa pewartaan firman harus dilakukan di segala situasi, baik ketika situasinya mendukung maupun tidak mendukung. Kalimat "Nyatakanlah apa yang salah." berarti "menegur" atau "membuktikan kesalahan". Ini adalah panggilan untuk menegur dosa atau kesalahan dengan jelas."Tegorlah." Kata ini lebih kuat dari sekadar menegur, itu menunjukkan semacam peringatan yang penuh kuasa atau otoritas, seperti memberi peringatan keras. Kata "Nasihatilah" berarti "menghibur" atau "mendorong". Dalam konteks ini, itu berarti memberikan nasihat atau dukungan, selain menegur. "Dengan segala kesabaran dan pengajaran." Dalam bahasa Yunani μακροθυμίᾳ (makrothumia) berarti "kesabaran panjang" atau "ketekunan dalam menghadapi tantangan." Selanjutnya kata Yunani διδαχῇ (didakhei) berarti "pengajaran," yang mengacu pada disiplin mengajarkan kebenaran dengan setia.

Dalam pendalaman tafsirannya berarti ayat 2 ini menekankan pentingnya pewartaan firman Tuhan yang konsisten dan berkesinambungan, tanpa memperhatikan kondisi atau waktu. Timotius diingatkan untuk siap dalam segala situasi, bahkan ketika situasinya tidak mendukung. Tugasnya adalah untuk menegur, mengingatkan, dan menasihati jemaat, namun hal itu harus dilakukan dengan kesabaran yang besar dan pengajaran yang tepat. Ini menunjukkan betapa pentingnya kombinasi antara ketegasan dan kasih dalam pelayanan penggembalaan.

Ayat 3: Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Kata "Karena akan datang waktunya." Dalam bahasa Yunani καιρὸς (kairos) berarti "waktu" atau "musim" yang khusus, menandakan bahwa pada masa tertentu di masa depan, akan terjadi perubahan dalam perilaku manusia terhadap ajaran yang benar. "Orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat." Dalam bahasa Yunani ὑγιαινούσης (hygiainouses) berarti "sehat" atau "benar" (dalam pengertian ajaran yang sehat secara rohani). Kemudian kata Yunani ἀνέξονται (nexontai) berarti "menanggung" atau "menerima." Jadi, akan datang saat di mana orang tidak akan lagi mampu menanggung ajaran yang benar. "Tetapi mereka akan mengikuti keinginan mereka sendiri." Kata ἐπιθυμίας (epithymias) mengacu pada "keinginan kuat" atau "nafsu." Ini berarti orang akan lebih memilih mengikuti hasrat atau keinginan pribadi daripada kebenaran ilahi. Kemudian "Mereka akan mengumpulkan guru-guru bagi diri mereka sendiri." Dalam bahasa Yunani ἐπισωρεύσουσιν (episoreusousin) berarti "mengumpulkan dalam jumlah besar." Hal Ini menunjukkan bahwa orang akan mencari banyak pengajar yang cocok dengan apa yang ingin mereka dengar, bukan kebenaran. Dengan tujuan "Untuk memuaskan keinginan telinganya." Kalimat ini secara harfiah berarti "gatal di telinga mereka." Ini adalah kiasan untuk orang-orang yang hanya ingin mendengar apa yang menyenangkan mereka, bukan kebenaran yang keras atau menantang, berani memberitakan kebenaran.

Dalam pemahaman tafsirannya berarti ayat 3 ini, Paulus memperingatkan bahwa suatu masa akan datang ketika orang-orang tidak akan mau menerima ajaran yang benar atau sehat secara rohani. Sebaliknya, mereka akan mencari guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan hasrat mereka, bahkan jika itu bertentangan dengan ajaran yang benar. Orang-orang ini ingin mendengar hal-hal yang memuaskan keinginan mereka, seperti ajaran yang lebih mudah diterima atau yang menghibur, bukannya kebenaran yang mungkin menegur atau menantang kehidupan mereka.

Ayat 4: Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Kalimat "Mereka akan memalingkan telinganya." Dalam bahasa Yunani ἀποστρέψουσιν (apostrepsousin) berarti "berbalik" atau "menolak." Kalimat ini berarti orang-orang akan secara sengaja memalingkan perhatian mereka dari mendengar kebenaran dalam bahasa Yunani ἀληθείας (aletheias). Kata ini merujuk pada kebenaran ilahi atau Injil yang diajarkan oleh Kristus. Kalimat selanjutnya "Dan membukanya bagi dongeng. Dalam bahasa Yunani μύθους (mýthous) berarti "mitos" atau "dongeng," yang merujuk pada cerita-cerita yang tidak benar atau imajinasi yang menyesatkan. Ini menunjukkan bahwa mereka akan lebih suka mendengarkan hal-hal yang bersifat fiktif atau tidak berdasarkan kebenaran. Menyimpang, berbalik dari jalan yang benar. Ini menunjukkan tindakan menjauh dari jalan kebenaran menuju hal-hal yang tidak benar atau mengada-ada.

Dalam ayat ini, Paulus melanjutkan peringatannya kepada Timotius tentang masa depan di mana orang-orang tidak hanya akan menolak kebenaran, tetapi juga akan secara aktif mencari dan mendengar cerita-cerita yang tidak benar, atau "dongeng." Mereka akan lebih tertarik pada ajaran yang menyenangkan atau menghibur yang tidak memiliki dasar dalam kebenaran Injil. Ini menggambarkan bagaimana mereka dengan sengaja menjauhkan diri dari kebenaran demi sesuatu yang lebih mudah diterima atau yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

Ayat 5: Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!

Kalimat "Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal." Dalam bahasa Yunani νῆφε (nêphe) berarti "berjaga-jaga" atau "tetap tenang/sadar." Paulus meminta Timotius untuk tetap waspada, tenang, dan menguasai dirinya dalam semua situasi. Ini menunjukkan sikap disiplin mental dan spiritual yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan. Kalimat "Sabarlah menderita." Berarti "menanggung penderitaan" atau "bersedia menderita." Paulus mengingatkan bahwa penderitaan adalah bagian dari pelayanan Injil, dan Timotius harus siap menghadapi kesulitan dengan ketabahan. Kalimat "Lakukanlah pekerjaan pemberita Injil." Dalam bahasa Yunani ἔργον (érgon) berarti "pekerjaan" atau "tugas," sedangkan kata εὐαγγελιστοῦ (euangelistoû) berarti "pemberita Injil" atau "penginjil." Dapat diartikan bahwa Paulus meminta Timotius untuk terus melaksanakan tugas utamanya sebagai penginjil—yaitu menyebarkan Injil Kristus. "Tunaikanlah tugas pelayananmu." Dalam bahasa Yunani διακονίαν (diakonían) berarti "pelayanan" atau "pelayanan rohani," dan πληροφόρησον (plērophórēson) berarti "menyelesaikan" atau "memenuhi sepenuhnya." Paulus menegaskan bahwa Timotius harus memenuhi tugas pelayanannya dengan sepenuh hati dan menyelesaikannya dengan baik.

Ayat ini adalah panggilan kepada Timotius untuk tetap berfokus dan kuat dalam pelayanannya, terlepas dari tantangan dan penderitaan yang mungkin dihadapinya. Paulus menekankan empat poin utama:

  1. Kuasai diri dalam segala hal: Tetap waspada dan tenang di tengah situasi apa pun.
  2. Sabarlah menderita: Bersedia menghadapi penderitaan dengan ketabahan dan kesabaran, karena itu adalah bagian dari tugas pelayanan. 
  3. Lakukan pekerjaan pemberita Injil: Teruskan tugas utama sebagai penginjil dengan tekun, tanpa terpengaruh oleh kesulitan.
  4. Tunaikan tugas pelayananmu: Penuhi panggilan pelayanan dengan setia hingga tuntas.

KESIMPULAN

Surat 2 Timotius adalah tulisan terakhir Rasul Paulus sebelum kematiannya dan dianggap sebagai salah satu surat paling pribadi serta penuh emosi. Ditulis kepada muridnya Timotius.

Dalam 2 Timotius 4:1-5, Rasul Paulus memberikan perintah dan nasihat yang mendalam kepada Timotius mengenai tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin rohani di tengah tantangan yang akan datang. Kemudian Paulus menekankan pentingnya kesetiaan dan keteguhan dalam memberitakan Firman Tuhan di tengah masa-masa yang sulit. Tetap memberitakan Firman dengan kesetiaan. Siap sedia dalam segala waktu, baik ketika keadaan mendukung maupun tidak. Serta menegur, menasihati, dan memperingatkan jemaat, tetapi dengan kesabaran dan pengajaran yang benar. 

Paulus juga mengingatkan bahwa akan tiba saatnya ketika orang-orang tidak lagi mau mendengar ajaran yang benar. Dengan mencari guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Orang-orang akan memalingkan diri dari kebenaran dan lebih memilih dongeng-dongeng atau ajaran palsu yang menyenangkan telinga mereka. Timotius, sebagai pelayan Tuhan, diingatkan untuk terus teguh dan tidak menyerah, meskipun orang-orang mungkin akan berpaling dari kebenaran Kristus. Meskipun ada tantangan ini, Timotius dipanggil untuk tetap: Menguasai diri dalam segala hal, artinya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh situasi. Siap untuk menderita, karena penderitaan adalah bagian dari pelayanan Injil. Melakukan pekerjaan penginjilan, dengan terus menyebarkan Injil Kristus.

Kemudian Paulus juga menekankan urgensi untuk tetap fokus pada tugas pelayanan, menghadapi tantangan dengan keberanian, kesabaran, dan ketekunan. Menunaikan tugas pelayanan dengan setia, menjalankan panggilannya hingga akhir dengan penuh komitmen.

DOA PENUTUP

"Bapak kami yang di sorga, kami datang bersyukur atas segala kebaikan dan penyertaan-Mu dalam hidup kami. Kami memohon, ya Tuhan, agar Engkau menolong kami semua, jemaat-Mu, untuk senantiasa mendekat kepada-Mu dengan hati yang murni dan penuh kerendahan. Berkatilah gerejaMu, para pelayan, gembala, dan semua yang melayani, agar mereka selalu kuat dan setia dalam panggilan mereka. Kiranya Engkau juga memberkati seluruh jemaat, supaya kami terus bertumbuh dala
m iman, kasih, dan perbuatan baik. Engkau juga ya Tuhan mengingatkan kami untuk selalu siap sedia memberitakan kebenaran-Mu di manapun kami berada. Kiranya firman-Mu meneguhkan hati kami, memberi kami keberanian dan kebijaksanaan untuk menjadi Saksi- Mu yang setia dalam segala situasi. Bimbing setiap langkah kami agar hidup kami memancarkan kasih dan kebenaran-Mu. Mampukan kami, Tuhan, untuk menjalankan tugas kami sebagai pembawa kabar baik kepada dunia yang membutuhkan harapan.

Dan kami juga bermohon tolong, ampunilah dosa-dosa kami, ya Tuhan, dan sucikanlah hati serta pikiran kami. Ajarkan kami untuk selalu tunduk pada kehendak-Mu dan melawan setiap godaan yang membawa kami jauh dari-Mu. Kami berdoa agar Engkau terus membimbing kami untuk tetap sedia dan setia memberitakan FirmanMu serta selalu mendekat kepada-Mu, memperkuat iman kami, dan membuat kami setia kepada-Mu. Kiranya kami selalu merendahkan diri di hadapan-Mu, dan biarlah kasih karunia-Mu meninggikan kami dalam kebenaran-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin."bft

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

KHOTBAH MINGGU 17 NOVEMBER 2024, MATIUS 24: 9-14, ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI AKHIR AKAN SELAMAT

KHOTBAH MINGGU 3 NOVEMBER 2024, MARKUS 12: 28-34, MENGASIHI TUHAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA

KHOTBAH MINGGU 24 NOVEMBER 2024, DANIEL 7: 9 - 14, KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH TIDAK AKAN LENYAP